mobile

baner 300

Medan Hobi Banjir, Pemerintah Hobi Buang Badan




Medan, LIDINEWS - Banjir kini merupakan hal yang biasa kita lihat di kota-kota besar di Indonesia salah satunya di Kota Medan.

Begitu masifnya pembangunan serta padatnya penduduk menjadi dampak yang memperparah masalah di kota ini.

Predikat sebagai kota terkotor di Indonesia, baru-baru ini menjadi bukti bahwa pemerintahan kota Medan telah gagal dalam menyelesaikan masalah di Kota Medan.

Banjir di Kota Medan disebabkan oleh Drainase air yang tidak berfungsi dengan baik, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang penanggulangan sampah, sungai yang tidak berfungsi menampung air dan tidak tersedianya tempat sampah yang rata di Kota Medan.

Kondisi Ini kemudian tidak sesuai dengan visi kota medan yang "Menjadi Kota Masa Depan yang Multikultural, Berdaya Saing, Humanis, Sejahtera dan Religius".

Harusnya Pemkot Medan dapat mencontoh kota lain dalam penanganan banjir, penanggulangan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti disebut di misi kota medan poin ke 2 dan 8. Yaitu : Kreatifitas dan Inovasi Meningkatkan efisiensi melalui deregulasi dan debirokratisasi sekaligus penciptaan iklim investasi yang semakin kondusif termasuk pengembangan kreatifitas dan inovasi daerah guna meningkatkan kemampuan kompetitif serta komparatif daerah & Mengembangkan Medan sebagai Smart City.

Harusnya Kota Medan belajar dari atau belajar kepada kota – kota besar di belahan dunia lain yang sudah berbenah seperti Curitiba di Brazil Tokyo di Jepang, Rotterdam Belanda dan Kuala Lumpur Malaysia yang mampu menanggulangi banjir di wilayahnya.

Oleh karena itu kami kader GMNI medan (G-7) meminta kepada pemerintah kota medan agar :
1.      Selesaikan Persoalan Banjir Dikota Medan.
2.      Pemerataan penyebaran tempat sampah secara merata di Kota Medan.
3.      Pemerintah mesosialisasikan kepada masyarakat kota medan agar turut serta untuk menjaga lingkungan.

#MedanMarhaen

Penulis : G7
Editor   : Arjun


Postingan Populer