mobile

baner 300

Mahasiswa Jajahan Zona Nyaman


Mahasiswa Jajahan Zona Nyaman
Oleh : Arjuna H T M


Dari beberapa pendapat teman teman mahasiswa Se-Kabupaten Padang Mas semua berbeda-beda kalimat, Namun arah dan maknanya tetap sama. Kesimpulan dari pertemuan dengan Mahasiswa Universitas Raya Berastagi (URB) di Kafe Erdilo hari ini adalah
“Dominan Mahasiswa Universitas Raya Berastagi tengah asik menikmati zona nyaman”.
Jujur saja, bukan hanya aku yang mengajak teman teman mahasiswa agar bergabung dalam perkumpulan yang ada di lingkungan kampus.
Komunitas, organisasi atau jenis perkumpulan lainnya sangat banyak di kampus, hanya saja mahasiswa kampus saja yang tidak bijak memberdayakannya. Janganlah dulu katakan bijak memberdayakannya. Yang iyanya, diajak bergabung saja pun tidak mau.
Sebenarnya, bila kita telusuri, bila kita kaji lebih dalam lagi. Mahasiswa yang tidak mau bergabung pada komunitas ataupun organisasi tersebut tidak bisa disalahkan walaupun sebenarnya mereka salah pada posisi itu. Begitu juga dengan mahasiswa yang sudah bergabung dalam komunitas tersebut, tidak mesti disalahkan meskipun sudah jelas bersalah.
“Kira kira.. Mengapa mereka yang tidak bergabungpun bersalah dan tidak bisa disalahkan?”. Beberapa mahasiswa sering bertanya demikian. Ya.. Tinggal jawab saja kan. Bila ditanya,
“Mengapa” pastinya dong jawabannya “Karena”.
Aku menjawab saja sepengetahuanku,
“Mereka bersalah, karena mereka tidak peduli sama sekali dengan dirinya sendiri. Mengapa begitu? Karena mereka bukanlah mahasiswa yang memiliki prestasi di Universitas ini. Dan itu bisa kita lihat langsung dengan kasat mata kita sendiri”.
Oia, masih ada satu lagi.
“Mengapa tidak bisa disalahkan meskipun mereka bersalah di posisi tersebut?”. Jawabannya mudah bagiku, walaupun tidak sempurna.
“Mahasiswa seperti mereka tidak bisa juga disalahkan, karena yang namanya sosial, masih memiliki kemungkinan-kemungkinan yang lain.” Percaya nggak? “Kemungkinan, misalnya mungkin saja diantara mereka punya kesibukan lain, seperti bekerja di suatu perusahan milik kaum kapitalis, ataupun dipekerjakan oleh kaum borjuis, dan lain sebagainyalah. Sehingga mereka tidak punya banyak waktu untuk bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan jenis apapun di luar dari jam kuliah”. Ya.. aku rasa itulah kemungkinan dari sekian kemungkinan alasan mereka.
Universitas Raya Berastagi (URB) ini sangat di kenal di Kabupaten Padang Mas.
“Tau kenapa?”
Jawabannya adalah,
“Karena Istimewa”.
Wah.. Masyarakat Padang Mas kebanyakan terlalu sepele dengan kampus yang satu ini, dan itu wajar saja menurutku.
“Mengapa wajar?” nah, pertanyaan seperti ini juga sering dipertanyakan pada mahasiswa-mahasiswi Universitas Raya Berastagi.
Jawabannya singkat saja, yaitu
“Karena, mahasiswanya tidak pernah kelihatan di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Padang Mas. Padahal kampus ini istimewa, karena hanya satu-satunya Universitas di kabupaten/kota ini.”
Kembali lagi! Mahasiswanya sangat minim yang aktif dalam berorganisasi, sehingga kebanyakan mahasiswa yang ikut andil dalam menyelesaikan persoalan rakyat Padang Mas adalah mahasiswa di luar Kabupaten Padang Mas.
“Zona nyaman seperti apa maksudnya yang menjajah Mahasiswa Universitas Raya Berastagi?” Naaah… Ini dia.
Hanya ada satu orang yang bertanya seperti ini padaku selama tiga tahun aku kuliah hingga hari ini. Tidak penting kusebut nama mahasiswa yang menanyakan ini, karena sebelumnya juga sudah kusebut dalam hati.
“Mahasiswa Universitas Raya Berastagi tengah asik menikmati zona nyaman, dalam arti mereka tidak merasa kesulitan sama sekali. Setiap yang mereka membutuhkan sesuatu, selalu ada meskipun tidak dalam hitungan menit. Bahkan yang mereka inginkan juga hampir selalu ada”. Simplenya seperti itu.
Kira-kira mahasiswa butuh apa yah? Dan ingin apa?
“Sarum tangan sepeda motor, antenna TV, Gadgetdan mungkin tidak sedikit lagi”.
Merekakah yang dijajah itu?

Postingan Populer